Selasa, 27 Agustus 2019

Makalah Tentang Seisme


Makalah Geografi Dinamika Litosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
“Seisme”


Disusun Oleh:
Faizuddin Achmad
Hana Fatimatuzzuhria
M. Rois Maulana










A. Pengertian gempa bumi
 Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasanya juga disebut seisme. Besarnya kekuatan gempa bumi diukur dengan alat pencatat gempa yang disebut dengan seismograf. Seismograf mengukur kekuatan gempa yang terjadi dengan mencatat semua getaran gempa dan cepat rambat gempa.
 Gempa bumi termasuk salah satu jenis tenaga endogen (dalam bumi) karena dapat membuat perubahan pada permukaan bumi akibat tenaga dari dalam bumi. Pusat gempa bumi terdapat 2 titik lokasi, yaitu hiposentrum, atau pusat gempa bumi di dalam bumi dan episentrum, atau gempa bumi berada di permukaan bumi.

B. Teori tentang proses gempa

1. Teori elastisitas
Teori elastisitas atau sering disebut sebagai teori kekenyalan elastis adalah teori yang menjelaskan tentang proses energi yang menyebar pada saat terjadinya gempa bumi. Harry Fielding Reid seorang ahli geofisika asal Amerika telah melakukan observasi tentang peristiwa gempa yang terjadi di beberapa tempat. Ia menyatakan bahwa terjadinya guncangan gempa diakibatkan karena kekenyalan elastis dari energi yang sebelumnya terkumpul dari batuan sehingga akan terdeformasi secara elastis. Adapun akumulasi tegangan yang terjadi akan mengakibatkan terjadinya pelepasan energi dari bebatuan.

2. Teori sesar
Sesar adalah suatu celah yang terdapat pada kerak bumi yang berada di perbatasan antara dua lempeng tektonik. Menurut teori sesar, gempa bumi terjadi karena dipengaruhi oleh pergerakan batuan dan lempeng pada sesar bumi ini. Apabila batuan yang tertumpu jatuh ke bawah karena batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling menjauh, maka sesar ini dinamakan sebagai sesar normal (normal fault).
Apabila batuan yang tertumpu terangkat ke atas karena batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling mendorong, maka sesar ini dinamakan sebagai sesar terbalik (reverse fault). Lalu apabila kedua batuan pada sesar bergerak saling berjatuhan, maka sesar ini dinamakan sebagai sesar geseran-jurus (strike-slip fault). Pada sesar normal dan sesar terbalik, keduanya akan menghasilkan perpindahan vertikal (vertical displacement), sedangkan pada sesar geseran-jurus akan menghasilkan perpindahan horizontal (horizontal displacement).

C. Macam-macam gempa bumi

1. Gempa bumi vulkanik
Gempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas magma gunung berapi, yang terjadi beberapa kali sebelum gunung meletus.

2. Gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik merupakan gempa yang disebabkan aktivitas lempeng bumi. Gempa ini lumayan berbahaya karena mampu mengakibatkan lipatan patahan ataupun pergeseran.

3. Gempa bumi runtuhan
Gempa bumi runtuhan merupakan gempa bumi yang terjadi di daerah kapur atau daerah pertambangan. Jenis gempa ini jarang terjadi karena dan tidak terlalu berbahaya.

4. Gempa bumi buatan             
Gempa bumi buatan merupakan gempa bumi yang disebabkan aktivitas manusia, misalnya peledakan nuklir atau hal-hal lain.

D. Jenis gempa berdasarkan kedalaman

1. Gempa dangkal (kedalaman 0-35-70 Km)
Gempa dangkal yang terjadi di darat ini memiliki daya rusak kontsruksi yang sangat kuat karena amplitudo goyangan ini sangat “terasa” dipermukaan. Walaupun gempanya hanya memiliki 4-5 Skala Richter walaupun skala gempanya kecil namun gempa ini mampu merusakkan bangunan di permukaan. Selain goyangan tentu saja akan ada efek ilusi juga menyebabkan orientasi mata dan otak tidak sinkron. Banyak yang melihat seolah ada gerakan gelombang tiga meter padahal itu mungkin hanyalah ilusi akibat disorientasi saja, persis orang mabuk. 
Contoh gempa dangkal yang episenternya di darat yang sangat merusak ini adalah gempa Jogja. Gempa di Jogja disebabkan oleh pergerakan sesar atau Patahan Opak. Ada banyak patahan-patahan aktif di darat ini yang sering menyebabkan gempa antara lain Patahan Sumatra (Semangko Fault), Patahan Palu-Koro di Sulawesi dan lain-lain.

2. Gempa dalam (kedalaman 70-150-300 Km) – Secara baku sering disebut Gempa menengah
Gempa ini memiliki kedalaman hiposenter antara 70-150 Km dan 150-300 Km. Mengapa disebut gempa dalam (menengah)? Kerak bumi ini sebenarnya sangat tipis. Rata-rata hanya sekitar 30-40 Km. Kerak samodra lebih tipis hanya sekitar 10 Km saja. Gempa-gempa dalam terletak pada kedalaman di bawah kerak bumi. Sehingga digolongkan sebagai gempa-gempa yang mungkin tidak berasosiasi dengan penampakan retakan atau patahan di permukaan. Namun gempa-gempa ini masih dapat di perkirakan genesa atau mekanisme terjadinya

3. Gempa sangat dalam (kedalaman 300-500-800 Km) – Secara baku sering disebut Gempa Dalam
Gempa sangat dalam ini sebenarnya relatif sering terjadi juga. Namun karena berada pada kedalaman dibawah 300 Km maka manusia tidak akan merasakan getarannya. Gempa yang terjadi di Yogya hampir tidak terasa di daerah Kebumen, Banyumas dan Jawa barat pada umumnya. Gempa dalam ini tentu saja akan terasa di permukaan dan juga akan memiliki daya rusak apabila energi gelombangnya masih kuat.

E. Macam-macam gelombang gempa

1. Body wave
Body  wave adalah gelombang yang merambat di interior bumi. Terdiri dari:
a.) Gelombang Primer / P-wave
 Ciri-cirinya:
Gelombang yang pertama kali dicatat seismograf
Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah gerak partikelnya searah dengan arah rambatan.
Kecepatan 330 m/s di udara, 1450 m/s di air dan 5000 m/s di granit.
Bisa merambat di segala jenis medium ( padat, cair, gas )
Relatif paling "lembut" dibandingkan dengan gelombang yang lain.
Amplitudo kecil
b.) Gelombang Sekunder / S-wave
 Ciri-cirinya:
Gelombang Transversal, yaitu gelombang yang arah gerak partikelnya tegak lurus dengan arah rambatan.
Kecepatan 60 % dari P-wave (artinya lebih lambat).
Hanya bisa merambat di medium padat saja.
Efek kerusakan lebih besar dari gelombang Primer.
Amplitudo lebih besar dari gelombang Primer

2. Surface Wave
Surface wave adalah gelombang yang merambat di permukaan bumi. Terdiri dari:
a.) Gelombang Cinta / Love wave
 Gelombang Tranversal, arah gerak partikelnya tegak lurus dengan araah rambatan.
Kecepatan 70 % dari Gelombang Sekunder
Paling merusak, terutama di daerah dekat epicentrum
Getaran yang dirasakan manusia pertama kali
Ditemukan oleh A.E.H Love pada 1911
b.) Rayleigh wave
 Gerakan eliptik retrograde/ ground roll ( tanah memutar kebelakang ), tapi secara umum gelombangnya merambat ke depan, analoginya seperti gelombang laut.
Sedikit lebih cepat dari Love wave (90% dari kecepatan Gelombang Sekunder).






2 komentar:

  1. Apakah ada rumus menghitung gempa bumi?

    BalasHapus
  2. Delta = ((S-P) – 1’) X 1.000 Kilometer)

    Delta = jarak episentral dari stasiun pengamat dalam satuan kilometer

    S-P = selisih waktu pencatatan antara gelombang sekunder dan gelombang primer (dalam menit)

    1’ = 1 menit

    BalasHapus

Neither

RUMUS Rumus Kalimat Neither … Nor dalam  bahasa Inggris : Neither + noun + nor + plural noun + plural verb      Neither + noun +...