Makalah Geografi Dinamika Litosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
“Seisme”
Disusun Oleh:
Faizuddin Achmad
Hana Fatimatuzzuhria
M. Rois Maulana
A. Pengertian gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran
atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasanya juga
disebut seisme. Besarnya kekuatan gempa bumi diukur dengan alat pencatat gempa
yang disebut dengan seismograf. Seismograf mengukur kekuatan gempa yang terjadi
dengan mencatat semua getaran gempa dan cepat rambat gempa.
Gempa bumi termasuk salah
satu jenis tenaga endogen (dalam bumi) karena dapat membuat perubahan pada
permukaan bumi akibat tenaga dari dalam bumi. Pusat gempa bumi terdapat 2 titik
lokasi, yaitu hiposentrum, atau pusat gempa bumi di dalam bumi dan episentrum,
atau gempa bumi berada di permukaan bumi.
B. Teori tentang proses gempa
1. Teori elastisitas
Teori elastisitas atau sering disebut sebagai teori kekenyalan
elastis adalah teori yang menjelaskan tentang proses energi yang menyebar pada
saat terjadinya gempa bumi. Harry Fielding Reid seorang ahli geofisika asal
Amerika telah melakukan observasi tentang peristiwa gempa yang terjadi di
beberapa tempat. Ia menyatakan bahwa terjadinya guncangan gempa diakibatkan
karena kekenyalan elastis dari energi yang sebelumnya terkumpul dari batuan
sehingga akan terdeformasi secara elastis. Adapun akumulasi tegangan yang
terjadi akan mengakibatkan terjadinya pelepasan energi dari bebatuan.
2. Teori sesar
Sesar adalah suatu celah yang terdapat pada kerak bumi yang berada
di perbatasan antara dua lempeng tektonik. Menurut teori sesar, gempa bumi
terjadi karena dipengaruhi oleh pergerakan batuan dan lempeng pada sesar bumi
ini. Apabila batuan yang tertumpu jatuh ke bawah karena batuan penumpu di kedua
sisinya bergerak saling menjauh, maka sesar ini dinamakan sebagai sesar normal
(normal fault).
Apabila batuan yang tertumpu terangkat ke atas karena batuan
penumpu di kedua sisinya bergerak saling mendorong, maka sesar ini dinamakan
sebagai sesar terbalik (reverse fault). Lalu apabila kedua batuan pada
sesar bergerak saling berjatuhan, maka sesar ini dinamakan sebagai sesar
geseran-jurus (strike-slip fault). Pada sesar normal dan sesar terbalik,
keduanya akan menghasilkan perpindahan vertikal (vertical displacement),
sedangkan pada sesar geseran-jurus akan menghasilkan perpindahan horizontal (horizontal
displacement).
C. Macam-macam gempa bumi
1. Gempa
bumi vulkanik
Gempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas magma gunung berapi, yang terjadi beberapa kali sebelum gunung meletus.
Gempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas magma gunung berapi, yang terjadi beberapa kali sebelum gunung meletus.
2. Gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik merupakan gempa yang disebabkan aktivitas
lempeng bumi. Gempa ini lumayan berbahaya karena mampu mengakibatkan lipatan
patahan ataupun pergeseran.
3. Gempa bumi runtuhan
Gempa bumi runtuhan merupakan gempa bumi yang terjadi di daerah
kapur atau daerah pertambangan. Jenis gempa ini jarang terjadi karena dan tidak
terlalu berbahaya.
4. Gempa
bumi buatan
Gempa bumi buatan merupakan gempa bumi yang disebabkan aktivitas
manusia, misalnya peledakan nuklir atau hal-hal lain.
D. Jenis gempa berdasarkan kedalaman
1. Gempa dangkal (kedalaman 0-35-70 Km)
Gempa dangkal yang terjadi di darat ini memiliki daya rusak
kontsruksi yang sangat kuat karena amplitudo goyangan ini sangat “terasa”
dipermukaan. Walaupun gempanya hanya memiliki 4-5 Skala Richter walaupun skala
gempanya kecil namun gempa ini mampu merusakkan bangunan di permukaan. Selain
goyangan tentu saja akan ada efek ilusi juga menyebabkan orientasi mata dan
otak tidak sinkron. Banyak yang melihat seolah ada gerakan gelombang tiga meter
padahal itu mungkin hanyalah ilusi akibat disorientasi saja,
persis orang mabuk.
Contoh gempa dangkal yang episenternya di darat yang sangat merusak
ini adalah gempa Jogja. Gempa di Jogja disebabkan oleh pergerakan sesar atau
Patahan Opak. Ada banyak patahan-patahan aktif di darat ini yang sering
menyebabkan gempa antara lain Patahan Sumatra (Semangko Fault), Patahan
Palu-Koro di Sulawesi dan lain-lain.
2. Gempa dalam (kedalaman 70-150-300 Km) – Secara baku sering
disebut Gempa menengah
Gempa ini memiliki kedalaman hiposenter antara 70-150 Km dan
150-300 Km. Mengapa disebut gempa dalam (menengah)? Kerak bumi ini sebenarnya
sangat tipis. Rata-rata hanya sekitar 30-40 Km. Kerak samodra lebih tipis hanya
sekitar 10 Km saja. Gempa-gempa dalam terletak pada kedalaman di bawah kerak
bumi. Sehingga digolongkan sebagai gempa-gempa yang mungkin tidak berasosiasi
dengan penampakan retakan atau patahan di permukaan. Namun gempa-gempa ini
masih dapat di perkirakan genesa atau mekanisme terjadinya
3. Gempa sangat dalam (kedalaman 300-500-800 Km) – Secara
baku sering disebut Gempa Dalam
Gempa sangat dalam ini sebenarnya relatif sering terjadi juga.
Namun karena berada pada kedalaman dibawah 300 Km maka manusia tidak akan
merasakan getarannya. Gempa yang terjadi di Yogya hampir tidak terasa di daerah
Kebumen, Banyumas dan Jawa barat pada umumnya. Gempa dalam ini tentu saja akan
terasa di permukaan dan juga akan memiliki daya rusak apabila energi
gelombangnya masih kuat.
E. Macam-macam gelombang gempa
1. Body wave
Body wave adalah gelombang yang merambat di interior bumi.
Terdiri dari:
a.) Gelombang Primer / P-wave
Ciri-cirinya:
Gelombang yang pertama kali dicatat seismograf
Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah gerak partikelnya searah dengan
arah rambatan.
Kecepatan 330 m/s di udara, 1450 m/s di air dan 5000 m/s di granit.
Bisa merambat di segala jenis medium ( padat, cair, gas )
Relatif paling "lembut" dibandingkan dengan gelombang
yang lain.
Amplitudo kecil
b.) Gelombang Sekunder / S-wave
Ciri-cirinya:
Gelombang Transversal, yaitu gelombang yang arah gerak
partikelnya tegak lurus dengan arah rambatan.
Kecepatan 60 % dari P-wave (artinya lebih lambat).
Hanya bisa merambat di medium padat saja.
Efek kerusakan lebih besar dari gelombang Primer.
Amplitudo lebih besar dari gelombang Primer
2. Surface Wave
Surface wave adalah gelombang yang merambat di permukaan bumi.
Terdiri dari:
a.) Gelombang Cinta / Love wave
Gelombang Tranversal, arah gerak partikelnya tegak lurus
dengan araah rambatan.
Kecepatan 70 % dari Gelombang Sekunder
Paling merusak, terutama di daerah dekat epicentrum
Getaran yang dirasakan manusia pertama kali
Ditemukan oleh A.E.H Love pada 1911
b.) Rayleigh wave
Gerakan eliptik retrograde/ ground roll ( tanah memutar
kebelakang ), tapi secara umum gelombangnya merambat ke depan, analoginya
seperti gelombang laut.
Sedikit lebih cepat dari Love wave (90% dari kecepatan Gelombang
Sekunder).
Apakah ada rumus menghitung gempa bumi?
BalasHapusDelta = ((S-P) – 1’) X 1.000 Kilometer)
BalasHapusDelta = jarak episentral dari stasiun pengamat dalam satuan kilometer
S-P = selisih waktu pencatatan antara gelombang sekunder dan gelombang primer (dalam menit)
1’ = 1 menit